Hey Mantan, Sepertinya Aku Sudah Mulai Terbiasa Tanpamu

Luka memang tak kan sepenuhnya sirna. Apalagi aku wanita. Ntah berapa banyak air mata yg harus aku jatuhkan untuk menagisi kepergianmu saat itu. Bahkan untuk melupakanmu rasanya hanya membuat air mataku mengalir deras. Sangat deras. Semakin deras.

Tapi tenanglah, aku sudah merelakanmu hidup bahagia dengannya.

Jangan hiraukan aku, aku sudah menerima hadiah yg sengaja tuhan simpan selama aku msih denganmu. Tuhan telah lebih awal mempertemukanmu dengan keping hatimu (dia). Dan kini giliranku. Dipertemukan dengan keping hati yang melengkapi separuh hati ini. Membuatnya terlihat utuh, sempurna.

Aku rasa hal itu cukup. Bahkan lebih dari cukup untuk menyadari bahwa tuhan maha adil. Tidak ada air mata kecuali akan ada kebahagiaan yang mampu menghapusnya.

Luar biasa

Tuhan maha baik, tidak menunda kebahagiaanku dalam kurun waktu yang lama. yang jelas, aku tidak lagi diam membisu, meratapi kepergianmu yang meningalkan luka mendalam karna harus berakhir dengan penghianatan.saat ini aku mulai merangkak dan berjalan menyusul kebahagiaannmu. bersama seseorang yang Tuhan utus untuk menjaga hatiku dan menghapus semua luka yang sempat kamu torehkan untukku.

Bahkan karenanya aku hampir lupa bahwa aku pernah terluka olehmu. dan kini aku bahagia. sampai kapanpun, dia yang saat ini Tuhan utus untuk menjaga hatiku tak kan perbah aku sia-siakan seperti saat kamu menyia-nyiakanku.

Selamat tinggal mantan, sepertinya saat ini kamu benar-benar ada dalam rentetan masa laluku. bukan lagi bayangan semu yang mengusik hayalanku yang mengajakku mengingat kenangan pahit bersamamu.

Semoga kebahagiaan selalu ada untukmu. bersama keping hatimu. Dan untukku. dengan keping hatiku. Kini dan nanti. Selamanya

afipahasna~