Jika Disakiti, Jangan Balas Dengan Menyakiti



Aku tahu disakiti, dihianati, dikecewakan itu menyakitkan. dan aku berusaha untuk tidak menyakiti, menghianati dan mengecewakan siapapun. Sekali lagi karna aku tahu, rasanya sakit. Dan akan sangat menyakitkan jika orang yang kita sanyangi adalah pelakunya. yang menyakiti, menghianati dan membuat kita kecawa. Jadi menurutku jangan balas rasa kecewamu dengan kekecewaan yang sama. Diam atau bahagiakan mereka yang telah menyakitimu. Itu pilihannya.

Jika di benakmu ada banyak pertanyaan tentang mengapa aku menyarankan untuk diam atau membahagiaan orang yang telah menyakitimu, bukan malah membalas mereka dengan sakit hati yang sama, jawabannya adalah karna perbuatan itu akan mengikis rasa cinta yg telah Tuhan titipkan padamu. Kamu akan menjadi seorang pendendam, hidupmu tidak akan tenang karna memikirkan balasan apa yang pantas untuk membuat mereka yang menyakitimu jera. Dan jika mereka masih tetap menyakitimu, kamu akan lebih berfikir keras agar mereka bisa merasakan apa yang kamu rasakan. dan aku yakin hal itu akan menguras tenaga dan fikiranmu, bahkan membuatmu semakin tidak tenag. Bukan begitu?

Ah, jika itu yang kamu fikirkan apa bedanya kamu dengan mereka? kalian sama-sama menyakiti.
dan akibatnya seperti yang sudah aku katakan tadi. Cinta dan kasih sayang yang kamu miliki perlahan akan terkikis oleh rasa dendam yang sebenarnya hanya emosi yang tak mampu kamu kendalikan.

Berbuat baiklah kepada siapaun itu, termasuk kepada mereka yang telah menyakitimu. Bahagiakan mereka, mungkin itu lebih baik. Percayalah Tuhan maha Adil. Kebaikan akan dibalasNya dengan kebaikan pula. Begitupun keburukan/ kejahatan. Hanya saja Tuhan mempunya cara yang sangat indah dalam memberi balasan untuk semua makhluknya di bumi, dan kita tidak tahu. 
 
Berbuat baiklah, karna perbuatan baik seseorang menunjukan bahwa hatinya dipenuhi dengan kasih sayang, bukan dendam.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allâh Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.”
(Q.S. Maryam [19] : 96)

Afipahasna~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hey Mantan, Sepertinya Aku Sudah Mulai Terbiasa Tanpamu

Tak Perlu Teriak, Tak Perlu Berontak (part I)